
KOMPILS.WEB.ID - Bagi pemula yang baru memasuki pasar modal, banyak istilah asing yang terdengar membingungkan. Padahal, memahami daftar istilah dunia saham adalah langkah awal yang penting sebelum mulai berinvestasi. Tanpa pemahaman ini, investor pemula bisa salah mengambil keputusan.
Istilah-istilah ini bukan sekadar jargon. Mereka adalah kunci untuk membaca situasi pasar, memahami analisis saham, dan mengenal strategi investasi yang tepat. Oleh karena itu, mari mulai mengenal satu per satu istilah penting tersebut agar kamu tidak ketinggalan informasi.
Saham: Pengertian Dasar dan Jenisnya
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan. Dengan memiliki saham, kamu berhak atas keuntungan perusahaan (dividen) dan potensi kenaikan nilai saham itu sendiri.
Terdapat dua jenis saham utama: saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Saham biasa memberikan hak suara dalam RUPS, sedangkan saham preferen memberikan prioritas dalam pembagian dividen.
1. Bursa Efek dan Peranannya
Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah tempat di mana saham diperdagangkan. Di sinilah seluruh transaksi jual beli saham terjadi secara resmi dan legal.
BEI juga memiliki peran sebagai regulator dan pengawas agar seluruh aktivitas perdagangan berlangsung adil, transparan, dan teratur. Jadi, investor tidak perlu khawatir soal keamanan bertransaksi.
2. IHSG: Indeks Harga Saham Gabungan
IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) adalah indikator yang menggambarkan pergerakan harga saham secara keseluruhan di Bursa Efek Indonesia.
IHSG sering dijadikan acuan oleh investor untuk melihat sentimen pasar. Jika IHSG naik, itu menandakan mayoritas saham mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika IHSG turun, maka banyak saham yang sedang melemah.
3. Bullish dan Bearish: Suasana Pasar
Bullish adalah kondisi pasar saham yang sedang mengalami tren naik. Ini biasanya disebabkan oleh optimisme investor terhadap ekonomi atau kinerja perusahaan.
Sebaliknya, Bearish menggambarkan kondisi pasar yang sedang menurun. Saat pasar bearish, investor cenderung pesimis, dan banyak saham mengalami penurunan harga.
4. Lot dan Tick: Ukuran dan Pergerakan Harga
Dalam dunia saham, transaksi dilakukan dalam satuan *lot*. Di Indonesia, 1 lot setara dengan 100 lembar saham. Jadi, jika kamu membeli 2 lot saham, artinya kamu membeli 200 lembar saham.
Tick adalah satuan kenaikan atau penurunan harga saham. Semakin tinggi harga saham, semakin besar pula nilai tick-nya. Pemahaman ini penting untuk mengetahui seberapa cepat harga saham bisa berubah.
5. Order Buy dan Sell: Langkah Awal Transaksi
Order Buy adalah instruksi untuk membeli saham pada harga tertentu, sedangkan Order Sell adalah perintah untuk menjual. Kedua perintah ini bisa dimasukkan melalui aplikasi sekuritas.
Tersedia juga fitur seperti *limit order* (beli/jual di harga tertentu) dan *market order* (beli/jual di harga pasar saat itu). Memahami perbedaan ini sangat penting agar kamu tidak salah harga saat bertransaksi.
Baca juga: Kupas tuntas analisis fundamental saham
6. RUPS dan Dividen: Hak Pemegang Saham
RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) adalah forum resmi perusahaan yang diadakan minimal sekali setahun. Dalam rapat ini, pemegang saham dapat memberikan suara untuk berbagai keputusan penting perusahaan.
Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Dividen bisa dalam bentuk uang tunai (cash dividend) atau saham baru (stock dividend). Tidak semua saham membagikan dividen, jadi penting untuk mengeceknya sebelum membeli.
7. Capital Gain dan Capital Loss
Capital Gain adalah keuntungan yang didapatkan saat kamu menjual saham di harga yang lebih tinggi daripada harga beli. Sebaliknya, Capital Loss adalah kerugian saat menjual saham di harga yang lebih rendah.
Kedua istilah ini sangat penting karena berkaitan langsung dengan hasil dari investasi saham kamu. Maka dari itu, strategi beli dan jual harus diperhitungkan dengan matang.
8. Analisis Fundamental dan Teknikal
Analisis Fundamental berfokus pada kinerja keuangan perusahaan, laporan laba rugi, manajemen, dan prospek industri. Metode ini cocok untuk investor jangka panjang.
Sementara itu, Analisis Teknikal menggunakan grafik dan indikator statistik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dalam jangka pendek. Kombinasi kedua analisis ini dapat meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan investasi.
9. IPO: Initial Public Offering
IPO adalah proses pertama kali suatu perusahaan menjual sahamnya ke publik. Saham yang baru IPO biasanya menjadi perhatian banyak investor karena potensi keuntungannya tinggi.
Namun, perlu hati-hati karena saham IPO juga cenderung sangat fluktuatif. Pastikan kamu memahami prospek perusahaan sebelum ikut berinvestasi di saham IPO.
10. Watchlist, Portfolio, dan Average Price
Watchlist adalah daftar saham yang kamu pantau tetapi belum tentu kamu beli. Fitur ini sangat membantu untuk mengamati pergerakan harga saham yang sedang kamu incar.
Portfolio mencakup seluruh saham yang kamu miliki beserta detail performanya. Sedangkan Average Price menunjukkan harga rata-rata pembelian saham. Ketiganya membantu kamu mengelola investasi dengan lebih efisien.
11. Auto Reject dan Trading Halt
Auto Reject adalah batas maksimum kenaikan atau penurunan harga saham dalam satu hari perdagangan. Jika suatu saham mencapai batas ini, maka tidak bisa naik atau turun lebih jauh lagi pada hari itu.
Trading Halt adalah penghentian sementara perdagangan suatu saham atau seluruh bursa, biasanya karena kondisi pasar ekstrem atau berita penting. Ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasar.
12. Margin Trading dan Short Selling
Margin Trading adalah fasilitas pinjaman dana dari sekuritas agar kamu bisa membeli saham dengan dana lebih besar dari modal sendiri. Fasilitas ini berisiko tinggi, jadi harus digunakan dengan bijak.
Short Selling adalah strategi menjual saham yang belum dimiliki, dengan harapan membelinya kembali di harga yang lebih rendah. Strategi ini tidak dianjurkan bagi pemula karena kompleksitas dan risiko yang tinggi.
13. Simbol Saham dan Kode Emiten
Setiap saham memiliki simbol unik yang disebut kode emiten. Misalnya, BBRI untuk Bank Rakyat Indonesia atau TLKM untuk Telkom Indonesia.
Memahami kode emiten akan membantu kamu mencari informasi lebih cepat dan efisien di aplikasi trading maupun situs berita keuangan.
14. Daftar Istilah Dunia Saham Lainnya yang Perlu Diketahui
Selain istilah di atas, berikut ini beberapa istilah tambahan dalam daftar istilah dunia saham yang juga penting:
ROA (Return on asset)= Mengukur seberapa efesien perusahaan menghasilkan laba dari total aset yang dimiliki.
Laba Bersih / Total aset x 100% = ROA
Contoh: sebuah perusahaan memiliki laba bersih Rp.100 juta dan total aset 1 miliar.
ROA= 100 JUTA/ 1 MILIAR x 100%= 10%
Artinya, setiap Rp.1 menghasilkan laba Rp.0,10
ROE ( Return on Equity) = Mengukur laba yang dihasilkan dari modal sendiri(equitas pemilik)
Laba bersih/ Equitas x 100% = ROE
Contoh: jika equitasnya Rp.500 juta dan laba bersih Rp.100 juta
ROE = 100 juta / 500 juta x 100% = 20%
Artinya pemilik mendapatkan 20% laba dari modal yang ditanam.
PER (Price to earning ratio)
Perbandingan harga saham terhadap laba bersih per saham
PVB (Price to Book Value)
Perbandingan harga saham terhadap nilai buku perusahaan
Digunakan untuk menilai apakah saham tersebut mahal (overvalued) atau murah (undervalued) relatif terhadap nilai aset bersih perusahaan.
PBV= Harga saham/nilai buku perusahaan (BVPS)
BVPS= equitas pemegang saham/ jumlah saham beredar
Interpretasi PVB:
< 1 saham diperdagangkan dibawah nilai bukunya
=1 saham diperdagangkan sesuai nilai bukunya
> 1 saham di perdagangkan diatas nilai bukunya
EPS (Earning per share)
Laba bersih per saham
EPS = Laba bersih / jumlah saham biasa yang beredar
EPS tinggi tidak selalu berarti perusahaan bagus, tetap harus cek faktor lain
Contoh:
Saham BBCA vs BBRI
Laba BBCA 2024 = Rp. 54,836 M 122,04 M lbr saham
Laba BBRI 2024 = Rp.60.156 M 150,04 M lbr saham
EPS BBCA = Rp.449.32 Harga saham Rp. 8975
EPS BBRI = Rp. 400,92 Harga saham Rp. 3860
Meskipun EPS BBCA lebih besar tapi ternyata hanya 5% mewakili harga sahamnya sedang BBRI 10.39 %
Penting: saham yang layak dibeli PVB <1 PER <7
DER (Debt to Equity Ratio)
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya.
DER adalah perbandingan antara utang dan ekuitas.
Contoh:
PT.ABC punya ekuitas sebesar Rp. 100 juta lalu mengambil hutang jangka panjang Rp 50 juta maka:
DER = 50 juta / 100 juta = 0.5 x
Artinya hutang PT.ABC adalah 0.5x dari modalnya.
DER < 1 Apabila perusahaan dijual untuk menutup hutang masih akan ada sisa ekuitas. Makin kecil makin baik.
DER = 1 Apabila perusahaan dijual untuk menutup hutang maka tidak akan bersisa.
DER > 1 Apabila perusahaan dijual maka tidak akan cukup untuk menutup hutang.
Dengan memahami daftar istilah dunia saham secara menyeluruh, kamu akan semakin percaya diri dalam mengambil langkah investasi yang tepat.
Penutup: Jadilah Investor Cerdas dengan Ilmu
Memahami dunia saham tidak harus rumit. Mulailah dengan menguasai daftar istilah dunia saham seperti yang telah dibahas di atas. Pengetahuan ini adalah fondasi untuk menjadi investor yang cerdas dan terarah.
Dengan konsistensi belajar dan pengalaman, kamu bisa mengambil keputusan investasi yang lebih baik dan meminimalkan risiko kerugian. Yuk, terus tingkatkan literasi keuanganmu dan jadilah bagian dari investor Indonesia yang cerdas dan berdaya!
0Komentar
Dilarang nyepam ! Apalagi menyelipkan URL (Hidup/Mati) atau promosi dikolom komentar ! Mau Promo Silahkan Pasang Iklan