
KOMPILS.WEB.ID - Apa Itu Saham Gorengan?Saham gorengan adalah istilah populer di kalangan investor Indonesia yang merujuk pada saham yang harganya mudah digerakkan dalam waktu singkat. Biasanya, saham ini berasal dari perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil dan fundamental yang lemah.
Namun, bukan berarti saham gorengan tidak bisa menguntungkan. Justru karena volatilitasnya tinggi, potensi cuan juga besar. Tapi tentu saja, risikonya pun jauh lebih tinggi dibandingkan saham bluechip atau saham dengan fundamental solid.
Berdasarkan informasi dari salah satu Sekuritas saham terkemuka di Indonesia Stockbit
Saham gorengan adalah saham yang memiliki pergerakan harga di pasar tidak wajar. Saham ini dapat mengalami kenaikan yang signifikan dalam waktu singkat sekalipun tanpa didukung oleh faktor fundamental.
Kenaikan harga tersebut terjadi akibat adanya rekayasa oleh pelaku pasar yang disebut bandar saham yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek.
Bandar saham biasanya akan membeli saham gorengan dalam jumlah besar sehingga menimbulkan permintaan tinggi di pasar. Hal ini lantas akan membuat harga saham gorengan tersebut naik secara signifikan dengan harapan dapat menarik perhatian investor ritel untuk ikut-ikutan membeli.
Ketika harga saham sudah mencapai titik tertinggi, bandar saham akan menjual sahamnya dan mendapatkan keuntungan besar. Sementara itu, investor ritel yang terlambat menjual sahamnya akan menderita kerugian besar karena harga saham turun kembali secara drastis.
1. Ciri-Ciri Saham Gorengan yang Harus Diwaspadai
Mengenali saham gorengan adalah langkah awal untuk bisa mengambil keputusan bijak. Umumnya, saham gorengan memiliki volume perdagangan tidak stabil dan tiba-tiba naik secara drastis dalam waktu singkat.
Selain itu, saham jenis ini sering kali tidak didukung oleh kinerja keuangan yang baik. Harganya melonjak karena manipulasi pihak tertentu, bukan karena prospek perusahaan yang cerah. Jadi, Anda harus sangat waspada sebelum terjun.
2. Mengapa Saham Gorengan Masih Diminati?
Meski berisiko tinggi, banyak investor masih tertarik dengan saham gorengan. Alasannya sederhana: potensi keuntungan besar dalam waktu singkat. Dalam beberapa hari saja, harga saham bisa naik puluhan hingga ratusan persen.
Selain itu, bagi investor dengan modal kecil, saham gorengan terlihat lebih “terjangkau” karena harganya rendah. Namun, perlu diingat bahwa harga murah bukan berarti undervalued. Banyak saham gorengan berharga rendah tapi berisiko tinggi.
3. Risiko Besar di Balik Saham Gorengan
Risiko terbesar dari saham gorengan adalah *pump and dump*. Skema ini biasanya dilakukan oleh bandar atau pihak tertentu yang menaikkan harga secara agresif lalu menjual sahamnya di puncak, meninggalkan investor ritel menanggung kerugian.
Selain itu, saham gorengan bisa terkena suspensi oleh BEI (Bursa Efek Indonesia) karena aktivitas perdagangan tidak wajar. Jika saham disuspensi, Anda tidak bisa menjualnya sampai waktu yang ditentukan. Ini bisa sangat merugikan.
4. Siapa Saja yang Cocok Main Saham Gorengan?
Saham gorengan tidak cocok untuk semua orang. Investor pemula sebaiknya menjauhi saham jenis ini karena minimnya pengalaman dalam membaca pergerakan pasar dan risiko yang terlalu tinggi.
Namun, bagi trader aktif yang sudah paham teknikal dan punya strategi keluar yang jelas, saham gorengan bisa menjadi peluang cuan cepat. Tentu saja, dibutuhkan ketelitian dan kontrol emosi yang sangat tinggi.
5. Tips Aman Beli Saham Gorengan Agar Tidak Boncos
Pertama, tentukan batas kerugian (cut loss) dan target keuntungan sebelum masuk posisi. Jangan pernah terbawa emosi jika harga tidak bergerak sesuai harapan Anda. Ini kunci utama dari tips aman beli saham gorengan.
Kedua, gunakan dana yang siap hilang. Jangan pernah menggunakan seluruh modal investasi untuk membeli saham gorengan. Selalu pisahkan dana untuk investasi jangka panjang dan untuk trading berisiko tinggi.
Baca juga: Saham Bluechip
6. Manfaatkan Analisis Teknikal Secara Maksimal
Karena fundamental tidak terlalu relevan pada saham gorengan, maka analisis teknikal menjadi senjata utama. Gunakan indikator seperti RSI, MACD, dan volume untuk membaca momentum dan pola pergerakan harga.
Selain itu, perhatikan pola candle seperti bullish engulfing, doji, atau volume spike. Semakin sering Anda latihan membaca chart, semakin tajam insting Anda terhadap pergerakan harga tidak wajar.
7. Jangan Terlalu Percaya Rekomendasi Grup Saham
Banyak investor pemula terjebak saham gorengan karena ikut-ikutan rekomendasi di grup atau forum tanpa riset. Padahal, bisa jadi rekomendasi tersebut datang dari pihak yang ingin menjebak investor lain agar harga naik.
Selalu lakukan riset sendiri sebelum membeli. Anda bisa memantau frekuensi munculnya saham tertentu di sosial media atau melihat berita corporate action di situs resmi BEI. Jangan mudah terbujuk janji "cuan cepat".
8. Saham Gorengan vs Saham Fundamental: Mana Lebih Baik?
Saham gorengan cocok untuk jangka pendek dengan risiko tinggi, sementara saham fundamental cocok untuk jangka panjang dan lebih aman. Keduanya bisa saling melengkapi, tergantung dari profil risiko dan tujuan investasi Anda.
Jika Anda ingin stabilitas dan dividen, saham fundamental adalah jawabannya. Tapi jika Anda ingin mencoba peruntungan dan punya strategi yang tepat, saham gorengan bisa menjadi arena latihan sekaligus penguji mental.
9. Belajar dari Kasus Saham Gorengan yang Viral
Beberapa tahun terakhir, banyak kasus saham gorengan yang viral di Indonesia. Contohnya saham-saham dengan kode unik yang harganya naik lebih dari 100% dalam hitungan hari lalu turun drastis.
Investor yang tidak sempat keluar akhirnya harus menunggu bertahun-tahun atau menjual rugi. Dari kasus-kasus ini kita belajar bahwa tanpa pengetahuan dan manajemen risiko, cuan instan bisa berubah jadi kerugian besar.
Kesimpulan: Main Aman dan Waspada adalah Kunci
Saham gorengan memang menggoda, tetapi perlu kecerdasan emosional dan strategi jelas agar tidak terjebak dalam euforia sesaat. Selalu pegang prinsip tips aman beli saham gorengan, seperti cut loss ketat, pakai dana kecil, dan hindari FOMO.
Jika Anda masih belajar, mulailah dari saham berfundamental kuat terlebih dahulu. Setelah punya pengalaman, barulah coba eksplorasi saham gorengan. Investasi cerdas adalah investasi yang seimbang antara keberanian dan kebijaksanaan.
0Komentar
Dilarang nyepam ! Apalagi menyelipkan URL (Hidup/Mati) atau promosi dikolom komentar ! Mau Promo Silahkan Pasang Iklan